RSS

Tanya Kenapa???

27 Mei

Semua telah berubah, dan kini aku harus move on, keluar dari zona nyaman. Sudah satu bulan aku disini, tinggal di kota Pekanbaru. Kota yang kata “mereka” merupakan kota impianku, sebenernya gak gitu2 amat sih. Tapi terserahlah apa kata mereka. yang terpenting sekarang kota ini telah menjadi tempat domisiliku yang ketiga setelah Padang dan Bandung.

Mungkin banyak yang bertanya, kenapa harus pekanbaru? Pertanyaan yang sulit untuk aku jabarkan secara detile disini. Intinya, banyak Planning yang sudah dirancang keluarga untukku. Dan menurutku selama itu positif, why not untuk diikuti. Secara geografis Pekanbaru merupakan propinsi yang paling dekat dengan Sumbar (Sumatera Barat), jd menurut keluarga kota ini merupakan kota yang pas untuk dijadikan tempat merantau. Tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat, jadinya pas. :D, dan kalau ada apa-apa dekat -___-. Dan point yg paling pentingnya adalah karena banyak sanak familiku yg tinggal di sini.

Oiya, satu lagi pertanyaan yang hampir semua orang tanyakan padaku. kenapa mesti merantau? Okey aku jawab. Hasrat untuk merantau memang besar dari keinginanku sendiri. Ini disebabkan oleh pengalamanku yang pernah jauh dari orangtua, saat kuliah di Bandung. Menurutku banyak hal dan pengalaman yang bisa ku dapat saat berada jauh dari orangtua. Karena saat jauh dari orang tua, kita dituntut untuk bisa melakukan apapun sendiri. Hal ini dipertegas oleh sifat orangtuaku yang termasuk dalam golongan/ tipe orang tua overprotective. Jadi apabila disatukan dengan sifatku yang penurut, maka jika masih berada di bawah ketiak orangtua, akan banyak hal terlewatkan yang bakal tidak aku ketahui, karena aku tidak akan pernah bisa mencoba. Cause….. dengan orangtua, semua urusan tinggal beres. Tp kalo dipikir-pikir enaknya, enak tinggal dengan orangtua sebenernya ya? Hehehe….. ya, itulah yang disebut dengan ”pilihan”. Hidup ini penuh dengan banyak pilihan, dan setiap pilihan itu pasti berkonsekuensi. 😀

Aku masih ingat dengan kata-kata inspiratif dari seorang penulis novel paforitku, “orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang (syair imam syafii)”. Dengan merantau kita dituntut untuk bisa mandiri, karena semua harus dikerjakan sendiri.

Dan itulah alasan kenapa sekarang aku ada disini. Dan pasti itu juga karena kehendakNYA. Aku yakin allah punya skenario yang indah buat jalan hidupku.

Disini aku banyak belajar tentang nilai kehidupan. Mencoba mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kualami. Aku sangat berterimakasih mendapat kesempatan bisa belajar dari mereka.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 27, 2012 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar